5 Tips Takjil Sehat untuk Berbuka Puasa

Simak panduan lengkap memilih takjil sehat dan ikuti 4 tips pilih takjil sehat ala Seribu Projects (sumber: freepik)

Kamu sering war takjil saat bulan Ramadan? Semenjak 2024, aktivitas war takjil menjadi istilah populer di kalangan masyarakat Indonesia. Hidangan pembuka yang identik hadir di bulan Ramadan ini, nyatanya juga menjadi ajang toleransi antar umat beragama di Indonesia, karena tidak hanya digandrungi oleh masyarakat muslim saja.

Namun, tidak semua takjil baik untuk kesehatan. Banyak takjil yang mengandung gula berlebih, pewarna buatan, dan pengawet yang dapat berdampak buruk bagi tubuh. Oleh karena itu, penting untuk memilih takjil sehat agar tubuh tetap bugar selama berpuasa.

Apa itu Takjil dalam Islam?

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), takjil berarti mempercepat dalam berbuka puasa. Istilah ini diserap dari bahasa arab yaitu ‘ajila yang berarti menyegerakan. Oleh karena itu takjil sebenarnya bermakna perintah untuk berbuka puasa.

Sedangkan dalam anggapan umum masyarakat Indonesia, takjil dimaknai sebagai hidangan pembuka (makanan ringan atau minuman) yang dimakan sesaat setelah berbuka puasa seperti kurma, gorengan, sop buah, bubur sumsum, kolak pisang, dan lain sebagainya.

Secara ilmiah, makanan ringan dianjurkan untuk dikonsumsi terlebih dahulu sebelum makanan berat. Hal ini dikarenakan selama seharian berpuasa perut kosong, sehingga jika mengonsumsi makanan dalam porsi besar sekaligus akan membuat perut menjadi kaget. Selain itu, makanan ringan seperti kurma atau buah yang memiliki kandungan gula alami juga dapat memberikan nutrisi dan mengisi ulang energi.

Kriteria Takjil Sehat dan Aman

Melansir dari Kompas.com, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan 96 dari 4.958 sampel takjil yang diuji mengandung bahan berbahaya seperti formalin, boraks, dan rhodamin B dalam pengawasan menjelang Ramadan 2025. Selain itu, BPOM juga menemukan 35.534 produk pangan tidak memenuhi ketentuan, termasuk yang tidak berizin atau kedaluwarsa.

Oleh karena itu, takjil sehat tentunya harus memenuhi kriteria seperti bebas dari bahan berbahaya, memiliki izin edar dari BPOM, tidak kedaluwarsa, dan tidak  menggunakan pemanis tambahan atau bahan tambahan lainnya yang ilegal.

5 Tips Takjil Buka Puasa yang Sehat

Agar berbuka puasa lebih sehat dan aman, berikut beberapa tips dalam memilih takjil yang baik untuk tubuh:

1. Pilih Takjil Alami

Pilih takjil dengan bahan alami yang rendah gula dan tanpa pemanis buatan seperti kurma dan buah-buahan segar. Kurma mengandung gula alami yang baik untuk mengembalikan energi setelah seharian berpuasa.

2. Hindari Pewarna dan Pemanis Buatan

Takjil dengan warna dan aroma yang terlalu mencolok sering kali mengandung pewarna dan pemanis buatan yang berbahaya. Tentunya hal ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan kamu!

3. Pastikan Kebersihan dan Keamanan

Jika membeli takjil di luar, dianjurkan untuk pilih tempat yang bersih dan higienis. Hindari makanan yang terpapar debu atau tidak tertutup dengan baik guna menghindari paparan polusi.

4. Periksa Label Kemasan

Untuk produk kemasan, selalu cek informasi gizi dan tanggal kedaluwarsa untuk memastikan kualitas dan keamanan makanan. Selain itu, pastikan juga produk tersebut tidak menggunakan bahan yang mengandung pengawet berbahaya seperti boraks, formalin, sodium nitrite, TBHQ, sulfur dioksida, dan lain sebagainya.

5. Minum Air Putih

Jangan lupa saat berbuka puasa dianjurkan untuk meminum air putih terlebih dahulu sebelum menyantap takjil lainnya agar tubuh dapat terhidrasi dengan baik.

Memilih takjil sehat sangat penting agar tubuh tetap bugar dan terhindar dari berbagai masalah kesehatan akibat konsumsi bahan tambahan yang berlebihan. Dengan mengikuti tips di atas dan memilih menu takjil yang lebih alami, Kawan Seribu dapat berpuasa dengan tetap lancar dan tubuh tetap sehat.

Jadi, sudahkah takjil yang kamu konsumsi itu aman dan sehat?

Referensi: 

  • Sinaga, J., Sinambela, J. L., Purba, B. C., & Pelawi, S. (2024). Gula dan Kesehatan: Kajian Terhadap Dampak Kesehatan Akibat Konsumsi Gula Berlebih. Mutiara: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia, 2(1), 54-68.
  • Haery, R., Fattah, N., Syamsu, R. F., Mokhtar, S., Nurmadilla, N., & Pratama, A. A. (2022). Pengaruh Pemberian Kurma terhadap Glukosa Darah Setelah Berbuka Puasa pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran UMI. Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran, 2(6), 408-414.
  • Swamilaksita, P. D., & Suryani, F. (2022). Pola Konsumsi Sehat dan Ekonomis Selama Ramadhan. Idea Pengabdian Masyarakat, 2(02), 159-163.
Share

Post Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *