Kesehatan dan gizi yang baik merupakan salah satu kunci dalam membangun generasi yang kuat dan produktif. Namun, masih banyak remaja yang kurang memahami pentingnya pola makan sehat serta dampak konsumsi berlebihangula, garam, dan lemak (GGL). Program NutriWISE hadir sebagai wadah bagi anak muda untuk berperan aktif dalam edukasi gizi, salah satunya melalui proyek sosial yang langsung menyentuh lingkungan sekitarnya.
Kali ini, yuk simak kisah Rini Iryawati, salah satu NutriWISE Ambassador 2024 asal Nusa Tenggara Barat (NTB) yang membuktikan bahwa langkah kecil dalam proyek sosialnya bisa berdampak pada kesadaran gizi dan perubahan perilaku sehat di sekolahnya!
Rini, NutriWISE Ambassador 2024 Asal Nusa Tenggara Barat
Rini Iryawati atau yang akrab dipanggil Rini merupakan salah satu siswi SMA di Kota Mataram, NTB, yang berhasil menjadi Ambassador dari program NutriWISE 2024. Meskipun masih duduk di bangku sekolah menengah, Rini termasuk salah satu anak muda yang aktif berorganisasi dan melakukan kegiatan sosial.
Adapun salah satu organisasi yang diikutinya sampai saat ini adalah Generasi Berencana (Genre), organisasi pemuda di bawah naungan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) NTB. Di sinilah ia menemui beberapa seniornya yang sebelumnya telah mengikuti program NutriChampion yang diadakan oleh Seribu Projects.
“Rini lihat beberapa kakak Genre ada yang ikut NutriChampion dan kelihatannya kegiatannya tuh seru banget dan langsung terjun ke masyarakat,” cerita Rini.
Rini yang memang menyukai kegiatan yang langsung berhubungan dengan masyarakat menjadi tertarik untuk mengikuti program NutriWISE yang diadakan oleh Seribu Projects pada 2024 silam. Meskipun Rini mengetahui jalan yang dipilih sedikit berbeda dengan seniornya yang fokus ke masalah stunting, Rini tetap sangat antusias untuk melakukan edukasi pembatasan GGL di lingkungan sekitarnya melalui program NutriWISE ini.
Terlebih, Rini memang mempunyai ketertarikan tersendiri untuk masalah pola makan di kalangan remaja. Berdasarkan pengalaman pribadi, Rini terbiasa mengonsumsi makanan instan, berminyak, dan pedas yang ternyata hal ini sangat berpengaruh pada perubahan penampilannya terutama di bagian wajah.
“Nah dari situ, Rini mulai cari tahu gimana ya cara ngatasinnya dan setelah baca beberapa buku (terdapat penjelasan) kayak gimana sih cara mengatur porsi makan dan mengetahui apa makanan yang masuk ke dalam tubuh. Itu ternyata penting banget, jadi mulai ada ketertarikan ke arah sana,” ungkap Rini.
GGL Challenge: Healthy Lifestyle Movement
Didukung oleh sekolah dan teman-temannya, Rini berhasil menyelenggarakan edukasi gizi bertajuk “GGL Challenge: Healthy Lifestyle Movement” di MAN 2 Mataram, NTB pada Sabtu (12/10/2024), bersama teman-temannya yang tergabung dalam ekstrakurikuler Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R).
Adapun pemilihan peserta edukasi yang berasal dari PIK-R ini dikarenakan Rini ingin menjadikan PIK-R sebagai role model bagi teman-teman di sekolahnya untuk bisa mengonsumsi makanan yang bergizi dengan cara pilih-pilih makanan.
“Tapi bukan yang strict sama makanan gitu, lebih ke gimana cara mengatur porsi makannya,” imbuh Rini.
Lebih lanjut, pada proyek sosialnya ini, Rini memberikan pemaparan materi tentang gizi seimbang dan “Isi Piringku”. Selain itu, Rini juga menginformasikan pentingnya membatasi GGL dalam konsumsi makanan dan minuman harian serta bagaimana cara membaca kandungan gizi pada kemasan makanan dengan metode “Cek KLIK”, yaitu memeriksa kemasan, label, izin edar, dan tanggal kedaluwarsa.
Menariknya, pada edukasi gizi yang dilakukan oleh Rini ini juga terdapat demonstrasi dan pembagian salad buah. Sesi ini, memberikan kesempatan bagi Rini untuk mengajarkan kepada teman-temannya bagaimana cara membuat salad buah yang sehat tanpa menggunakan mayones dan pemanis buatan.
Hasilnya, secara keseluruhan tentu saja teman-temannya sangat antusias mengikuti edukasi yang Rini berikan. Terlebih, teman-temannya sangat aktif berdiskusi dan konsultasi mengenai konsumsi makanan sehari-hari mereka. Selain itu, demonstrasi salad buah yang dilakukannya juga mendapatkan perhatian khusus dan berkesan bagi Rini dan teman-temannya.
Lebih lanjut, Rini juga mengakui sangat terbantu pada sesi mentoring dan kelas materi yang diberikan tim Seribu Projects sebelum eksekusi pelaksanaan sosial proyeknya. Terutama dalam melengkapi materi edukasi GGL dan Isi Piringku serta memberikan masukan terhadap pembuatan salad buah yang sehat.
“Awalnya bingung mau ganti mayones sama SKM itu sama apa. Nah, Rini konsultasi sama mentor-mentor yang ada di sana. Katanya ganti mayones sama yogurt. Lalu untuk SKM, kita nggak usah pakai itu. Mungkin bisa diganti sama madu atau pemanis alami dari si buahnya itu. Jadinya mentoring waktu itu benar-benar bermanfaat,” ucap Rini.
Meninggalkan Jejak: Pola Makan Sehat Terus Berlanjut
Meskipun program NutriWISE 2024 telah berakhir beberapa bulan yang lalu, edukasi gizi yang dilakukan Rini dalam proyek sosialnya masih meninggalkan jejak dan menimbulkan dampak berkelanjutan dalam pola makan sehat di sekolahnya.
Rini bercerita walaupun bukan perubahan besar yang terjadi secara signifikan, tetap ada banyak langkah kecil yang terus dilanjutkan untuk mempertahankan pola makan sehat di sekolahnya. Mulai dari pribadi Rini sendiri yang sudah membiasakan membawa bekal sejak pelaksanaan proyek sosialnya.
Selain itu, program NutriWISE tentang edukasi gizi juga dilanjutkan ke dalam program PIK-R. Sehingga, teman-temannya yang tergabung dalam PIK-R berhasil menjadi role model serta tempat untuk berkonsultasi bagi siswa di sekolahnya mengenai konsumsi makanan, terutamanya terkait pembatasan GGL.
Tak hanya sampai di situ, Rini dan teman-temannya juga menggaungkan makanan sehat ke kantin sekolahnya dan ternyata hal ini didengar serta menimbulkan perubahan display makanan yang tersedia di kantinnya.
“Sekolah bantuin ada buah-buah di kantin, terus makanan-makanan bergizi, dan nasi campurnya itu mulai ada sayur-sayuran yang banyak gitu dan kurangin minyak,” cerita Rini.
Sebuah Perjalanan dan Pembelajaran Bagi Rini
Secara keseluruhan, Rini sangat menyukai program NutriWISE Ambassador yang digagas oleh Seribu Projects pada 2024 silam. Hal ini dikarenakan Rini bisa mendapatkan kesempatan untuk terjun secara langsung ke masyarakat lewat edukasi gizinya kepada teman-temannya.
“Semoga programnya tetap berjalan setiap tahunnya, karena program ini benar-benar berdampak dan bermanfaat banget buat kita-kita khususnya generasi muda,” ungkap Rini.
Adapun hal yang paling disukai Rini dari program ini adalah relasi yang dapat dibangun. Rini mengungkapkan melalui program NutriChampion mungkin relasinya masih hanya terbatas di NTB, namun melalui program NutriWISE ini Rini dapat bertemu dan berteman dengan banyak orang hebat yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Sebagai penutup, Rini juga banyak belajar mengenai pembatasan GGL dan pola konsumsi yang sehat. Untuk itu, Rini berpesan kepada masyarakat agar dapat mulai lebih peduli dan memperhatikan konsumsi makanannya, sehingga tidak menyesal di kemudian hari.
“Jangan sampai nyesel, jangan tunggu kita dapat penyakit dulu baru kita bisa melihat bahwa ini tuh penting loh. Jadi kita tuh introspeksi diri aja gitu kayak memperhatikan konsumsi makanan (dan) ngeliat makanan apa yang masuk ke dalam tubuh kita,” ujar Rini.
#NutriWISE #PembatasanGGL #EdukasiGizi #PolaMakanSehat #GenerasiSehat #RemajaSehat