Edukasi Gizi Seimbang dan Pembatasan GGL pada Remaja Jombang

Remaja di pondok pesantren seringkali tidak mendapatkan akses informasi kesehatan yang memadai karena larangan penggunaan gadget. Akibatnya, mereka kurang memahami pentingnya gizi seimang dan risiko bahaya konsumsi Gula, Garam, dan Lemak (GGL) berlebihan.

Tanpa edukasi yang memadai, remaja pondok masih banyak yang terbiasa mengonsumsi makanan tidak sehat seperti snack kemasan, gorengan, serta seblak yang seringkali memiliki kadar GGL yang tinggi. Padahal kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes, hingga hipertensi sejak usia dini. 

Oleh karena itu, melalui program NutriWISE yang digagas oleh Seribu Projects pada 2024, Ayyuba Nur Alan Nur Ilmas, seorang pemuda inspiratif asal Jawa Timur, mengambil langkah konkret untuk mengedukasi remaja pondok tentang pentingnya gizi seimbang dan bahaya konsumsi GGL berlebihan. Dengan strategi sosialisasi interaktif dan berkolaborasi bersama Forum Anak Jombang (FAJ), Ayyuba berhasil membawa perubahan positif bagi santri.

Ayyuba, Inisiator Edukasi Gizi pada Remaja Jombang

Ayyuba Nur Alan Nur Ilmas, seorang NutriWISE Ambassador 2024 asal Jombang, Jawa Timur, yang ingin berkontribusi di daerahnya untuk menciptakan pola makan sehat bagi remaja dengan memberikan edukasi gizi seimbang dan pembatasan GGL.

Ayyuba menyadari bahwa kelompok remaja di Jombang ini masih sering mengonsumsi makanan dengan kadar GGL yang tinggi, karena minimnya akses informasi kesehatan yang memadai bagi mereka. Kondisi ini pun juga diperparah dengan kurangnya kesadaran orang tua maupun pihak sekolah untuk memantau pola makan sehat pada remaja.

Selain itu dari segi sarana dan fasilitas sekolah, Ayyuba juga memperhatikan masih banyak kantin sekolah dan pujasera kota yang belum memenuhi standar kesehatan, seperti sertifikasi halal atau uji kelayakan kesehatan dari dinas terkait.

“Oleh karena itu, saya ingin berkontribusi dengan menghadirkan edukasi (gizi seimbang dan pembatasan GGL) yang mudah dipahami dan aplikatif (bagi remaja), sehingga mereka dapat menerapkan pola hidup yang lebih sehat dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Ayyuba.

Strategi Edukasi Gizi Untuk Remaja Sehat di Jombang

Melalui program NutriWISE 2024, Ayyuba dan Forum Anak Jombang (FAJ) menyelenggarakan edukasi gizi seimbang dan pembatasan GGL di Aula MTsN 4 Jombang. Acara ini dihadiri oleh 40 santriwati perwakilan UKS dari kelas 7, 8, dan 9. Ayyuba memilih perwakilan UKS agar informasi ini bisa disebarkan ke seluruh siswa melalui Rencana Tindak Lanjut (RTL)

Lebih lanjut melalui metode sosialisasi interaktif, Ayyuba berhasil meningkatkan 95% pemahaman peserta terhadap materi gizi seimbang melalui konsep “Isi Piringku”, pembatasan GGL, dan cara membaca label kemasan. Selain itu dikarenakan Ayyuba menyasar remaja putri untuk sosialisasinya, ia juga turut menyampaikan mengenai penyakit Anemia yang rentan dialami oleh remaja putri.

Secara lebih lanjut, Ayyuba memaknai sosialisasi interaktif dengan melakukan ice-breaking bagi peserta setiap 30 menit penyampaian materi agar menjaga konsentrasi dan rasa antusias peserta. Selain itu, ia juga membagikan kertas bergambar sebuah mangkok kepada setiap peserta untuk memberikan ruang eksplorasi dan imajinasi bagi peserta agar dapat mencoba mengaplikasikan konsep “Isi Piringku”.

Antusiasme Diskusi GGL : Sehat Tidak Harus Mahal

Meskipun sempat merasa tertantang dalam mengubah kebiasaan pola hidup tidak sehat terkait konsumsi makanan yang sudah tertanam sejak lama pada peserta, proyek sosial yang diselenggarakan Ayyuba tetap berkesan baginya karena antusiasme peserta selama sosialisasi.

“Banyak dari mereka yang awalnya tidak tahu tentang bahaya konsumsi GGL berlebihan. Beberapa peserta bahkan bertanya lebih lanjut tentang cara mengatur pola makan yang lebih sehat dan bagaimana memilih makanan dengan kandungan GGL yang lebih rendah,” cerita Ayyuba.

Lebih lanjut, ia juga menceritakan bahwa salah satu diskusi menarik yang muncul dari sosialisasinya adalah anggapan bahwa makanan sehat selalu mahal. Dalam hal ini, banyak peserta berpikir bahwa untuk mengurangi konsumsi GGL diharuskan membeli makanan khusus atau organik yang harganya mahal.

Namun, melalui sesi diskusi dengan peserta, Ayyuba menjelaskan bahwa ada banyak alternatif makanan sehat yang harganya tetap terjangkau bagi remaja. Contohnya ia menghimbau pesertanya untuk mulai mengganti minuman manis dengan air putih atau memilih camilan alami seperti buah-buahan.

Meninggalkan Jejak: Edukasi Pembatasan GGL Terus Berantai

Meskipun proyek sosialnya telah berakhir, Ayyuba masih sering menyempatkan diri untuk datang ke MTsN 4 Jombang agar dapat mengetahui perubahan perilaku peserta dan memantau keberlanjutan RTL dari perwakilan UKS.

Hasilnya, para peserta mulai lebih memperhatikan makanan yang mereka konsumsi, menjadi lebih sadar akan pentingnya membaca label nutrisi pada kemasan, dan mencoba untuk mengurangi konsumsi makanan dengan kadar GGL tinggi. 

Selain itu hingga artikel ini ditulis, sosialisasi lanjutan yang dilakukan oleh peserta sudah sampai pada tahap penyampaian ke seluruh anggota UKS dan masih akan terus berlanjut untuk seluruh siswa lainnya di MTsN 4 Jombang.

Akhir kata, Ayyuba memaknai program NutriWISE sebagai program yang inspiratif dan berharga. Ia menyukai kesempatan untuk berinteraksi secara langsung dengan masyarakat dan melihat perubahan positif yang terjadi setelah edukasi yang dilakukannya.

Ayyuba juga berpesan agar masyarakat lebih peduli terhadap pola makan sehari-hari dan membangun kebiasaan sehat seperti mengurangi gula dalam minuman dan memilih camilan sehat. Ia juga menekankan kepada masyarakat agar lebih banyak mengonsumsi makanan alami yang bisa berdampak positif bagi kesehatan dalam jangka panjang.

“Mengurangi konsumsi gula, garam, dan lemak tidak berarti harus menghindari makanan enak, tetapi lebih kepada bagaimana kita bisa memilih makanan yang lebih sehat dengan tetap mempertahankan rasa yang baik,” ucap Ayyuba.

Program NutriWISE 2024 telah membuktikan bahwa edukasi gizi seimbang dan pembatasan konsumsi GGL dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama remaja. Melalui proyek sosial ini, Ayyuba tidak hanya meningkatkan kesadaran kesehatan, tetapi juga menginspirasi banyak orang untuk memulai pola hidup sehat.

Mari bersama-sama peduli terhadap kesehatan dengan mengurangi konsumsi makanan dengan kadar GGL tinggi dan memilih alternatif yang lebih sehat!

#NutriWISE #EdukasiGGL #GiziSeimbang #RemajaSehat #PembatasanGGL #BahayaGGLBerlebihan

Share

Post Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *