‘Berbukalah dengan yang manis-manis!’, pasti Kawan Seribu sudah tidak asing lagi dengan ungkapan ini. Anggapan ini adalah hal yang lumrah untuk kita dengar saat bulan Ramadan tiba. Tapi, kebanyakan orang justru melakukannya secara berlebihan.
Secara ilmiah, memang setelah berpuasa seharian, tubuh membutuhkan energi yang cepat diserap, sehingga gula dapat menjadi salah satu pilihan untuk mengembalikan energi yang hilang. Namun, apakah konsumsi gula saat berbuka benar-benar baik untuk kesehatan?
Simak penjelasan berikut ini agar kamu tetap bisa berbuka dengan makanan dan minuman yang enak tanpa khawatir gula darah naik!
Kebutuhan Konsumsi Gula Saat Berbuka Puasa
Saat berpuasa, kadar gula darah dalam tubuh menurun karena tidak ada asupan makanan dan minuman selama berjam-jam. Gula, sebagai karbohidrat sederhana, dapat memberikan energi secara cepat dan membantu tubuh kembali bertenaga.
Oleh karena itu, makanan dan minuman manis seperti kurma sering dianjurkan saat berbuka karena mengandung gula alami yang lebih sehat dibandingkan gula tambahan. Namun meskipun sedang menjalani ibadah puasa, kamu juga harus tetap mengontrol asupan gula yang masuk ke dalam tubuh kamu.
Melansir dari Kompas.id, Kementerian Kesehatan menganjurkan batas maksimal konsumsi gula dalam satu hari adalah 50 gram atau setara 4 sendok makan. Dari anjuran ini, kamu dapat mengonsumsi 1 sendok makan sehat sahur dan 3 sendok makan saat berbuka. Tapi, perlu digarisbawahi bahwa ini adalah batas maksimal ya!
Dampak Konsumsi Gula Berlebihan Saat Berbuka Puasa
Meskipun gula dapat mengembalikan energi dengan cepat, konsumsi berlebihan justru bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Berikut beberapa risiko yang dapat terjadi jika terlalu banyak mengonsumsi gula saat berbuka:
-
Lonjakan Gula Darah
Mengonsumsi gula secara berlebihan saat berbuka dapat menyebabkan kadar gula darah naik secara drastis. Hal ini tentunya dapat menyebabkan tubuh terasa lemas, cepat lapar, dan nafsu makan menjadi tidak teratur.
-
Gangguan Pencernaan
Terlalu banyak konsumsi gula saat berbuka dapat menyebabkan perut terasa begah dan kembung yang tentunya dapat mengganggu kenyamanan kamu saat makan malam.
-
Risiko Penyakit Kronis
Jika kebiasaan ini terus berlanjut, risiko terkena penyakit seperti diabetes, obesitas, penyakit jantung, hingga kanker dapat meningkat. Penyakit ini jangan diremehkan ya, Kawan Seribu!
Bahkan untuk penyakit diabetes saja, menurut laporan International Diabetes Federation, pada 2021 tercatat ada 1 kematian terjadi di dunia setiap 5 detik akibat diabetes. Selain itu, Indonesia juga menduduki peringkat keenam dengan jumlah kematian akibat penyakit diabetes terbanyak di dunia, mencapai 236 ribu pada 2021 loh!
5 Tips Berbuka Puasa Sehat Tanpa Konsumsi Gula Berlebihan
Nah, oleh karena itu penting banget untuk tetap menyelesaikan bulan suci ini dengan kondisi kesehatan yang baik. Agar tetap bertenaga dan ibadah lancar selama Ramadan, berikut beberapa tips berbuka sehat yang bisa kamu terapkan:
-
Mulai dengan Air Putih
Untuk mengembalikan energi, kamu tidak perlu terburu-buru mengonsumsi minuman manis saat berbuka. Cobalah untuk meminum segelas air putih terlebih dahulu untuk membantu tubuh terhidrasi dengan baik.
-
Pilih Makanan dengan Gula Alami
Saat berbuka, sebaiknya pilih makanan seperti kurma, madu, atau buah-buahan yang mengandung gula alami dan lebih sehat dibandingkan gula tambahan.
-
Kontrol Porsi Makanan Manis
Hindari mengonsumsi makanan manis dalam jumlah besar sekaligus agar kadar gula darah tetap stabil. Kamu juga bisa menerapkan manajemen konsumsi gula saat puasa yaitu 1 sendok makan saat sahur dan 3 sendok makan saat berbuka.
-
Konsumsi Makanan Bergizi Seimbang
Pastikan makanan yang dikonsumsi saat berbuka mengandung protein, serat, dan lemak sehat untuk menunjang kesehatan tubuh. Ingat, gula alami juga bisa didapat dari serat seperti buah-buahan dan sayuran loh!
-
Beri Jeda Sebelum Makan Berat
Setelah berbuka dengan minuman dan makanan ringan, beri jeda sekitar 10-15 menit sebelum konsumsi makanan berat agar tubuh lebih siap mencerna makanan setelah seharian perut kosong.
Dengan demikian, konsumsi gula saat berbuka memang diperlukan untuk mengembalikan energi, tetapi harus dalam batas yang wajar ya! Sehingga dengan menerapkan kebiasaan berbuka yang sehat, tubuh akan tetap bugar dan terhindar dari risiko penyakit akibat konsumsi gula berlebihan.
Jadi, sudah siap berbuka puasa dengan cara yang lebih sehat?
Referensi
- Sinaga, J., Sinambela, J. L., Purba, B. C., & Pelawi, S. (2024). Gula dan Kesehatan: Kajian Terhadap Dampak Kesehatan Akibat Konsumsi Gula Berlebih. Mutiara: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia, 2(1), 54-68.
- Wiradiyanti, A. T. (2023). Perbedaan asupan gula minuman kemasan dan status gizi pada siswa puasa sunnah. Jurnal Kesehatan Tambusai, 4(4), 5367-5373.