Aksi Menjadi Agen Pemutus Rantai Stunting di NTB

Ditulis oleh Aulya Vaiqah Syalsabila (NutriChampion Kabupaten Lombok Barat)

Remaja juga memiliki peran penting dalam memutus rantai stunting di NTB loh !!!

Jadi, ayo bersama-sama mulai mengambil bagian masing-masing untuk menjadi agen pemutus rantai stunting. Kalo bukan dari sekarang kapan lagi?

Halo semuanya! Perkenalkan, nama saya Aulya Vaiqah Syalsabila. Saya merupakan salah satu anggota NutriChampion 2023 dari Kabupaten Lombok Barat. Menjadi bagian dari NutriChampion merupakan salah satu pencapaian terbesar dalam hidup saya. Sebelumnya, saya sangat takut untuk keluar dari zona nyaman. Tidak pernah terpikir di benak saya untuk ikut dalam kegiatan yang mengharuskan saya untuk berinteraksi dengan banyak orang yang berasal dari berbagai kalangan mulai dari remaja hingga orang tua dan berhubungan dengan permasalahan kesehatan. Tetapi setelah mengikuti NutriChampion dan menjadi bagian dari NutriChampion ini membangkitkan sisi lain dari diri saya, yakni untuk lebih peduli terhadap lingkungan di sekitar saya, terutama mengenai masalah gizi dan stunting. 

Beberapa aksi-aksi kecil yang saya lakukan untuk membantu memberikan kesadaran terhadap orang-orang di lingkungan sekitar mengenai asupan gizi yang cukup dan membantu memutus rantai stunting diantaranya ialah yang pertama dimulai dengan memberikan edukasi mengenai bahaya anemia, permasalahan stunting, asupan gizi seimbang, penghitungan BB, TB, dan LILA yang tepat kepada remaja di lingkungan rumah. Setelah melakukan edukasi, saya baru tersadar bahwa banyak remaja perempuan di lingkungan rumah yang tidak mengkonsumsi tablet tambah darah dan kurang mengetahui bahaya dari anemia. Banyak dari mereka yang juga baru mengetahui bagaimana cara menghitung LILA yang tepat. Selain itu, mereka juga kurang mengetahui apa itu asupan gizi seimbang dan bagaimana asupan gizi yang tepat bagi diri mereka sendiri.

Aksi yang kedua ialah dengan memberikan edukasi kepada teman-teman remaja di lingkungan  sekolah. Banyak remaja di lingkungan sekolah yang ternyata tidak terlalu mengetahui tentang apa itu stunting dan bahaya dari stunting itu  sendiri. Selain edukasi mengenai stunting, saya juga menjelaskan mengenai “isi piringku” dimana ini dapat memberikan wawasan baru dan membantu teman-teman yang ingin menurunkan berat badannya tanpa harus meminum pil diet dan melakukan diet secara ketat. Karena saat ini banyak kita jumpai remaja-remaja yang ingin menurunkan berat badan tetapi dengan melakukan diet secara ketat serta mengkonsumsi pil diet tanpa mengetahui efek samping dari apa yang mereka lakukan. Banyak dari mereka yang melakukan hal tersebut dan tidak menyadari bahwa asupan gizi di dalam tubuhnya kurang.

Aksi yang ketiga ialah dengan mengadakan inisiasi posyandu remaja bagi remaja dilingkungan sekolah. Dengan melakukan aksi ketiga ini dapat memberikan wawasan baru kepada remaja untuk mengetahui cara melakukan penghitungan BB, TB, dan LILA yang benar dan tepat. Serta selain itu dengan adanya inisiasi posyandu remaja ini membantu remaja untuk mengetahui apakah asupan gizi yang dibutuhkan oleh tubuhnya dengan usianya saat ini sudah terpenuhi dengan baik atau belum.

Selain dengan turun langsung ke lapangan untuk memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat di lingkungan sekitar, saya juga melakukan aksi secara online yakni dengan membuat konten-konten edukasi yang berhubungan dengan permasalahan stunting serta masalah kesehatan remaja dan asupan gizi seimbang bagi tubuh.

Selain itu, aksi lainnya yang saya lakukan ialah dengan membuat dan menempel poster di posyandu mengenai “Peran Remaja dalam 8000 HPK”. Dengan adanya poster tersebut di posyandu, saya berharap para masyarakat yang datang berkunjung di posyandu mendapatkan pengetahuan baru mengenai penting peran remaja dalam 8.000 hpk. 

Tidak hanya dengan melakukan edukasi kepada masyarakat di lingkungan sekitar, tetapi saya juga melakukan senam sore bersama dengan ibu-ibu dan remaja-remaja di lingkungan  rumah. Hal ini untuk membangun kedekatan dan kerukunan sebagai sesama tetangga dan juga senam sore bermanfaat untuk kesehatan tubuh kita. Harapan saya semoga dengan aksi-aksi kecil yang telah saya lakukan untuk masyarakat di lingkungan sekitar dan sekolah dapat bermanfaat dan membantu memutus rantai stunting yang ada di  NTB.

Tidak apa-apa terlambat untuk mencoba melakukan hal-hal baru daripada menyesal tidak pernah melakukannya. Ada satu kutipan dari buku The Alpha Girl’s Guide “if you cannot be the best, be the first” –Alanda Kariza

Kalau kita tidak bisa jadi yang terbaik maka cobalah menjadi yang pertama dalam melakukan suatu hal yang dapat memberikan manfaat dan dampak positif bagi diri kita sendiri maupun masyarakat dilingkungan sekitar.

Share

Post Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *